Hidup memang tidak selancar jalan tol yang lurus tanpa tikungan. Pandangan seseorang tentang hiduppun berbeda-beda. ada yang hanya mementingkan kehidupan di dunia tanpa memikirkan akhirat (koruptor yang berkedok mulia) dan ada pula yang mementingkan kedua-duanya dan mereka adalah orang-orang yang dianggap sukses. namun pada kenyataannya jalan yang di lalui memang melalui lika-liku, mengahadapi jalan berlubang (jalan tua yang tidak diperhatikan) yang bisa saja kita terperangkap dan akhirnya jatuh apabila kita salah jalan, mengahadapi tanjakan yang tinggi dan persimpangan yang berliku. Bigitulah alur kehidupan. Kita hidup seolah memilih buah langsat (sekarang musim buah langsat). kita cenderung memilih yang manis dan mengacuhkan yang asam. begitu banyaknya buah langsat, kemudian bagaimana kita mengetahui bagaimana yang manis dan bagaimana yang asam?? tentu dengan mencoba mencicipinya terlebih dahulu. bigitu pula kehidupan dengan melalui proses merasakan, memilih, menjalani kemudian kita merasakan kehidupan baik yang baik atau yang buruk.
KEMBALI KE ARTIKEL