Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bapak Tua dan Secangkir Teh

16 Maret 2017   08:45 Diperbarui: 16 Maret 2017   08:49 460 4
Siang itu aku merasa sebagai siang yang paling panas dalam musim kemarau tahun ini. Aku mengayuh sepedaku dengan perlahan, kelelahan dan kehausan menderaku. Di tengah perjalanan saat aku melewati pusat jajanan di sekitar alun-alun kota, sebuah pemandangan menarik menggelitik rasa ingin tahuku. Diantara jajaran para pedagang makanan dan minuman terdapat sebuah kedai teh yang mungil berdinding anyaman bambu, diatasnya bertuliskan ‘Kedai Teh’. Sepertinya baru saja dibuka karena aku biasa lewat sini dan tidak pernah mendapati kedai mungil itu sebelumnya. Akhirnya, kuputuskan untuk memarkir sepedaku di depan kedai dan masuk ke dalam, mungkin segelas es teh akan membantu meringankan rasa hausku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun