Banyak hal yang melatarbelakangi perjalanan saya ke Mesir di masa musim panas yang baru saja berlalu. Antara rasa keingintahuan yang semakin besar akan ajaran agamis yang baru saja saya mulai pelajari dengan berbagai literatur yang terkait Satu kutipan yang membuat rasa keingintahuan itu begitu besar adalah ketika pernah saya membaca mengenai Nabi Musa dan Firaun yang dikaitkan dengan adanya ayat yang diturunkan ;
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. [QS. 10:92] Begitulah, Allah SWT menjaga tubuh Fir’aun tetap utuh walaupun tertelan lautan, untuk menjadi pelajaran dan sebagai tanda-tanda kekuasaan-NYA bagi orang-orang yang datang sesudahnya. Bukan hanya kisah tenggelamnya Fir’aun yang menjadi pelajaran dan sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, akan tetapi juga tubuh fisiknya. Dari sini, yang dipetik dalam kalimat tersebut yang dikaitkan dengan tenggelamnya Firaun dalam Al-Quran, yaitu mayat Firaun dijaga utuh oleh Allah, SWT. Dengan cara bagaimana? Mayat-mayat Firaun (Raja) Mesir akan selalu dibalsem atau diawetkan karena mereka mempercayai bahwa para Firaun yang yang memerintah semasa hidup, diwaktu mereka meninggalpun akan menjadi Raja di alamnya. Untuk itulah jasad mereka senantiasa diusahakan untuk diawetkan dengan sebaik-baiknya. Proses pengawetan dilakukan dengan cermat dimana isi perut mereka semua dikeluarkan dan ditempatkan diwadah khusus kecuali hati. Demikian pula dengan otak dan biji mata. Jasad tubuh diawetkan sedemikian rupa dengan berbagai formula rempah yang mereka kuasai di jamannya. Setelah itu jasad akan di mumi dengan kain dan disimpan dalam makam yang dipenuhi oleh berbagai peralatan sebagaimana kala si Firaun masih hidup. Ribuan tahun lamanya mumi – mumi tersimpan sampai kemudian ditemukan, termasuk mumi Ramses II yang dipercayai sebagai Firaun di jaman Nabi Musa, AS. Didorong oleh rasa keingintahuan yang sangat besar dalam sejarah tersebut itulah , maka hasrat saya untuk berkunjung ke museum dimana Ramses II tersimpan sudah sejak lama saya pendam. Sampai akhirnya saat itu tiba dan saya berkesempatan mengunjungi Museum dimana mumi dari Ramses II tersimpan yaitu di kota Kairo, Mesir. Adapun mumi dari Ramses II ini dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Tim peneliti Perancis telah diketahui positif mengandung garam, dan berdasarkan analisa mereka bahwa Ramses II pernah tenggelam dan kemudian segera dapat diselamatkan. Ketika itu akhirnya jasadnya segera diawetkan sebagaimana protokoler kerajaan di masa itu.
Museum Nasional Mesir, tempat mumi Firaun disimpan
KEMBALI KE ARTIKEL