Hujan makin deras, makin ribut. Rembesan air mulai masuk ke sela sela lubang di atap rumah ini. airnya jatuh ke beberapa titik, membentuk sketsa di lantai semen. kenangan timbul tenggelam di kamar ini. tetesan air hujan ini mengingatkan ku pada lompatan ikan ikan kecil di sawah. kenangan indah yang masih tersisa di kepala. aku menikmati pemandangan itu beberapa saat, terlena oleh memori yang tiba tiba membuatku tersedu sedan. entah mengapa harus menangis? entah mengapa harus ada air mata?
KEMBALI KE ARTIKEL