Hari-hari boleh terus berlalu. Manusia pun selalu datang dan pergi dalam kehidupan ini. Semua ini adalah hal yang lumrah dan wajar saja dalam kehidupan yang fana ini. Namun, bukan hal yang demikian yang hendak saya paparkan dalam postingan kompasiana kali ini. Ibarat angin yang berhembus sekejap dan berlalu begitu saja, manusia perlulah memaknai dan menguatkan dirinya. Supaya tidak lagi berlalu bersama angin dan akan tetap mengabadi hingga di kemudian hari. Maka menulislah si anak manusia itu. Menulis adalah suatu tugas untuk pengabadian segala hal yang terjadi di sekitaran dirinya. Dengan menulis, setiap orang dituntut untuk mengabadikan suatu renik, peristiwa, pikiran, perasaan, dan lain sebagainya. Menulislah terus tanpa memandang masa suka dan duka karena dari situlah terbentang jalan pikiran yang luas. Orang menjadi beradab. Menjadi bekerja, bukan kosong tak berisi alias menganggur! Sampai ajal menjemput, seorang yang menekuni dunia menulis akan terus konsisten dengan jalan hidup yang dipilihnya. Menulis baginya adalah tugas nasional seperti halnya Pramoedya Ananta Toer, sastrawan besar Indonesia yang diakui dunia. Menulis memiliki kekuatan dan daya magis yang luar biasa bagi siapa saja yang bisa memanfaatkan keterampilan menulisnya secara baik. Menulislah supaya senantiasa mengabadi dalam hati dan pikiran orang lain. [caption id="attachment_136594" align="alignnone" width="350" caption="Tulis saja!"][/caption]
KEMBALI KE ARTIKEL