Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Pepesan Kosong Politisi Negeri!!!

15 Maret 2011   09:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:46 69 0
Perhatian pada isu reshufle kabinet tertunda sejenak. Gempa yang diiringi gelombang tsunami yang melanda Jepang mengalihkan perhatian publik. Belum lagi isu media harian Australia : The Age dan The Sydney Morning Herald , yang terkesan provokatif. Lengkap sudah.  Isu reposisi kabinet yang selama beberapa lamanya cukup meresahkan kini menguap kembali. Begitulah. Indonesia selalu memiliki kecenderungan untuk membendung wacana yang kerap dianggap meresahkan.

Padahal, jika memandang dari kacamata pakar komunikasi politik Prof. Tjipta Lesmana saat ditayangkan di sebuah stasiun tv swasta, dengan optimisme yang berlebihan, ia menduga bahwa wacana kabinet paling akhir terjadi pada 11 Maret. Perkiraannya kali ini meleset jauh. Jauh panggang dari api, ibarat pepatah memperkira-kirakan.

Politik negeri ini memang masih mengambang. Dan kecenderungan hampir sebagian besar politisi negeri ini memang senang untuk mengambang-ambangkan persoalan. Tak ada orientasi yang jelas dan tujuan yang nyata untuk merumuskan pelbagai persoalan yang hadir di tengah-tengah masyarakat. Bisa dimaklumi karena berbagai kepentingan yang mengitari mereka. Dan kepentingan diri sendiri, juga kepentingan golongan atau kelompoknyalah yang merupakan kepentingan yang terbesar dari bermacam--macamnya kepentingan yang ada itu.

Potret buruk politisi di negeri ini memang sangat menonjol. Maka, tak heran media massa mengumbar-umbar perannya sebagai wakil rakyat yang terhormat dan memegang peran yang sebenarnya sangat mulia itu. Banyak yang tak sejalan antara tutur dan laku. Segalanya hanya pepesan kosong, sebagaimana pernyataan Pak Beye kepada pemda DKI Jakarta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun