Sejak pemilu presiden selesai pada bulan Juli 2014, sejatinya Indonesia memasuki era pemerintahan yang terbelah.Alasan kuat yang mendasari tesis tersebut adalah suara konstituen pemilu yang memang terbagi secara berimbang kepada kedua calon presiden ketika itu.Di satu sisi, drama pelantikan presiden Jokowi pada 21 Oktober 2014 seolah memberikan kesan bahwakompetisi itu sudah berakhir.Apalagi pihak yang kalah terlihat legowo dan beritikad baik untuk mensukseskan pelantikan presiden.Ya, akhirnya momen pelantikan itupun mulus dan berujung kepada pesta pora kemenangan politik yang berbaur dengan pesta rakyat di jalan-jalan protokol Ibukota.Namun, pada sisi yang lain justru semangat kompetisi itu seolah mendeklarasikan diri dan memberikan tanda baru dimulai.Drama pelantikan presiden mengirimkan pesan implisit bahwa ternyata kompetisi baru saja dimulai, bukan telah berakhir!.