Mbah Jo, yah itulah nama yang disematkan pada tetanggaku seorang muadzin desa yang bernama lengkap paijo tedjo sebenarnya belum terlalu tua tetapi mungkin karna kepalanya banyak ditumbuhi uban, umurnya juga sekitar 59 tahun, tubuhnya cukup tegap karena beliau setiap pagi pergi ke sawah dengan cangkulnya, beliau tinggal bersama istrinya suminah sebelum istri tersebut meninggal, beliau hanya mempunyai seorang anak lelaki dan dua cucu yang tinggal di perumahan yang cukup jauh dengan desaku, disamping beliau seorang muadzin di desaku, beliau juga selalu ramah ketika bertemu siapapun baik orang-orang dewasa ataupun anak-anak. Tapi kebiasaannya yang rajin ke masjid dan selalu adzan itu dia lakukan tepatnya tujuh hari setelah meninggalnya istri yang sangat dicintainya.