Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kecoak Di Belah Rambutnya

17 Januari 2011   04:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:29 46 0
udara menghardik kacakaca
yang memantulkan pentas drama
tanpa hati tanpa logika
di sebuah kereta

menuju timur

ya. seharusnya kereta ini
membelah malam
menyelesaikan tekateki
di setiap peron stasiun

tentang hidup yang berjamur

semestinya'''
namun banyak kecoak nangkring
di tiap gerbong
sesekali numpang kawin
kecoak bunting

dan masinis
sibuk dengan rambutnya yang klimis
beberapa kali terlihat senyum palsu atau menangis
lengkap dengan kecoak di belah rambutnya

lekat dari cermin bercakap
menghadap barat

Semarang, 11 Desember 2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun