Maklumnya makna “Libur” adalah suatu hari yang menyenangkan dan terkesan membahagiakan. Namun hal itu berbeda dan bertolak belakang apa yang dirasa para pelaku dan penyedia Jasa Wisata saat ini. Apalagi mereka biasanya menunggu momen hari libur tersebut sebagai ladang pencariannya, dengan menunggu para wisatawan memesan
transport, tiket wisata dan jasa wisata lainnya. Nyatanya rumus tersebut salah total ketika pandemi
covid-19 melanda hingga kini, bak 180 derajat kehidupan berputar yang tadi ditunggu dan menyenangkan, makna ”Libur” menjadi momok yang mengerikan dan menyedihkan bagi para pelaku dan penyedia Jasa Wisata. Karena mereka harus terpaksa libur lagi alias “menganggur” kembali atau mencari pengharapan lain untuk bisa membawa sesuap nasi untuk keluarganya.
KEMBALI KE ARTIKEL