"Yang Cantik Yang Berkulit Putih", mungkin itulah stigma yang berlaku pada sebagian besar wanita Indonesia. Sehingga , banyak sekali klinik-klinik kecantikan maupun salon kecantikan yang menawarkan berbagai perawatan pemutih wajah dan kulit. Pernah suatu ketika saya berbincang dengan salah seorang pemilik salon yang cukup familiar di Kabupaten Ponorogo mengenai perawatan kulit di tempatnya. Ia mengaku menjual krim racikan dokter yang ternyata krim itu adalah krim ling zhi, mungkin sebagian besar sudah mengetahui bahaya krim pemutih ini. Jika, di toko kosmetik kita bisa mendapatkan krim ini seharga Rp 90.000/lusin @50 gr, tapi tidak di salon miliknya. Setelah ia memindah krim krim itu di wadah tub kecil tanpa label, krim ini bisa laris manis dengan harga Rp 80.000- Rp 90.000/ pcs. Memang krim ini memberikan hasil yang sangat menakjubkan, Sekali sampai dua kali pakai wajah akan langsung putih mempesona. Menggiurkan bukan?
Mirisnya, di klinik kecantikan yang ditangani oleh dokter pun tak jauh beda kondisinya. Konsultasi dengan dokter hanya sebagai "pemanis" saja, ujung-ujungnya pasti disuruh beli krim. Kalau gag cocok suruh balik lagi, ganti krim lagi, bayar lagi. Peran dokter hanya sebagai "pupuk bawang" ada atau tidak ada keberadaanya tak memberikan pengaruh apapun. Yang membuat saya tak habis pikir, Kenapa krim wajah di klinik Kecantikan sekelas Nat*sh* dkk juga tak berlabel? Penampilan krimnya sama saja dengan krim abal-abal yang dijual bebas di pasar tradisional? tanpa komposisi, efek samping, kegunaan, tanggal exp dan sebagainya? Kalaupun dikasih label cuma asal-asalan, cuma asal nempel doank! Paling pol tulisan di labelnya "krim siang", "krim malam", "toner" . Produk nya seperti produk rumahan.
Seorang customer tentu memerlukan informasi yang jelas mengenai produk yang akan dikonsumsinya. Parahnya, produk-produk seperti ini justru telah mengantongi lisensi dari BPOM RI. Dikhawatirkan keberadaan krim-krim bodong tanpa label tersebut menimbulkan berbagai kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tak bertanggug jawab seperti yang dilakukan oleh pemilik salon di atas.
Maka, jadilah konsumen yang cerdas, teliti dahulu sebelum membeli, jangan sampai wajah putih idaman malah akan berubah menjadi petaka yang membuat kita menyesal kemudian. Dan yang paling penting syukuri apa yang ada dalam diri. Sejatinya, kecantikan lahir wanita itu terpancar dari kecantikan batinnya :)
Semoga Bermanfaat . . .