Pesta demokrasi telah usai, namun tidak untuk tensi politiknya. Hingga detik ini masih ada saja pihak yang mencoba "mengadu domba" masyarakat. Buntutnya, rusuh 21-22 Mei lalu menyisakan duka mendalam bagi pihak yang menjadi korban. Demonstrasi yang berujung anarkis itu murni desain elit politik, memanfaatkan isu seputar "kecurangan masif dan terstruktur" untuk menyulut amarah simpatisan.
KEMBALI KE ARTIKEL