Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hukum

Buntut Panjang Peluru Nyasar di Pontianak

3 November 2022   09:19 Diperbarui: 3 November 2022   09:21 206 0
Buntut Panjang Peluru Nyasar di Pontianak

Peristiwa menyedihkan mengawali bulan November tahun ini. Pada Rabu siang, tepatnya di persimpangan rambu lalu lintas Tanjungpura, Pontianak, telah terjadi laka tembak yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Insiden berawal dari seorang polisi yang hendak membersihkan senjata api di pos lantas. FM, sang polisi, telah membawa peralatan untuk membersihkannya. Ia khawatir senjata akan karatan karena terkena hujan sebelumnya.

Namun nahas tak dapat dihindari, alih-alih menghindari karatan, nyatanya senjata itu melepaskan tembakan yang tidak disengaja. Peluru menembus kaca dan triplek yang bersamaan dengan suara ledakan dari senjata.

Kejadian baru terungkap ketika lampu lalu lintas telah hijau, namun sebuah mobil tak kunjung berjalan. Pengendara lain saling membunyikan klakson, bermaksud agar mobil tersebut bergerak.

Anggota lantas lainnya menghampiri mobil itu, dan didapati bekas peluru disisi kanan jendela mobil. Tentu saja peluru tersebut mengenai korban, yang mengharuskan korban dilarikan ke rumah sakit.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Nyawa korban tak dapat tertolong saat dalam perjalanan. Pihak kepolisian melalui Kapolda meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Anggota yang bersangkutan juga akan dikenai tindakan kode etik atas kelalaiannya itu.

Kejadian peluru nyasar bukan kali pertama di negeri ini. Beberapa kasus serupa telah terjadi dan juga memakan korban jiwa.

Hal ini menjadi perhatian khusus terkait kesigapan dan kesiapan seorang anggota dalam menjaga dan mengamankan senjata miliknya. Anggota yang seharusnya memberikan pelayanan keamanan dan ketertiban di masyarakat, kini menjadi momok menakutkan atas kejadian tersebut.

Banyak warga menyebut, peristiwa di atas refleksi dari kasus penembakan yang viral di dunia maya. Polri semakin jauh kehilangan kepercayaan dari masyarakat.

Hal-hal yang sebenarnya sederhana, seperti membersihkan senjata, kiranya perlu mendapatkan perhatian khusus. Mungkin saja pembersihan itu dilakukan ditempat tertutup dan pada waktu yang ditentukan.

Anggota harus memiliki kepekaan sosial, mengingat masyarakat Indonesia yang majemuk dan terdiri dari berbagai latar belakang. Tentunya banyak yang harus dipertimbangkan, khususnya dalam hal penggunaan senjata, termasuk perawatannya.

Semoga saja ini menjadi kejadian terakhir dan pelajaran berarti untuk jajaran di institusi polri. Nyawa seorang manusia sangat berarti, bahkan tidak dapat ditebus dengan emas atau perak. Kehati-hatian adalah harga mati, yang harus diperhatikan dan dipegang teguh oleh anggota, terlepas apapun institusinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun