Denting pensil patah terdengar ditelinga. Jatuh ke tanah, menyentuh rerumputan hijau, mulai menguning bersamaan dengan waktu yang terus berputar. Kesiur angin dari Barat mulai menyapa wajah ku, seakan-akan meredakan api amarah yang kian memuncak hingga ubun-ubun.
KEMBALI KE ARTIKEL