Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Di Kala

23 Juli 2022   08:01 Diperbarui: 23 Juli 2022   08:11 53 2
DikalaDikala rahmat telah turun, cukup diam dan nikmati
Boleh jadi turunnya ke bumi membawa berita
Bahwa cukup setitik yang membasahkan, tetapi sekujur badan yang merasakan
Begitulah lisan manusia,
Manis sempurna di ujung lidah
Tetapi menyayat hati dan tak berdarah
Telinga yang mendengar, tetapi sakitnya merayap dan menjalar
Bukan hanya secara zahir, tetapi masuk dalam sanubari
Secangkir kopi mungkin bisa meredakannya
Tetapi beribu maaf tak akan mampu menutup lubang kesalahan
Karena setitik saja air jatuh diantara kapas
Ia akan menyerap hingga ke dalam
Kalaupun kering, tetap saja meninggalkan bekas
Walaupun dikau pandai menutupi bekas luka didada
Tidak akan mampu meredam ingatan dan rasa yang selalu bersemayam diantara langit dunia

Pontianak, Al-Azhar
21/7/22

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun