Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Wanita dalam Islam

29 November 2022   17:53 Diperbarui: 29 November 2022   17:58 126 0
Segala sesuatu yang Allah ciptakan sudah terukur keseimbangannya. Sebagaimana Allah menciptakan siang dan malam, matahari dan bulan, langit dan bumi, begitupun Allah juga membekali dengan dua jiwa dalam satu badan. Dalam diri kita ada jiwa amarah dan jiwa muthmainnah. Jiwa amarah adalah jiwa yang mengarah kepada hal yang tidak baik. Sementara jiwa muthmainnah adalah jiwa yang tenang, penuh keimanan, dan cenderung kepada kebaikan.

Wahai saudariku, tahukah seberapa berharganya engkau dimata Allah? Sehingga bisa kau temui ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan aturan-aturan mengenai perempuan dalam menjalani kehidupannya. Sehingga kau temui juga hadist-hadist yang menjelaskan tentang keharusan perempuan dalam menjaga iffahnya. Hal itu semata - mata karena engkaulah makhluk berharga yang menjadi tonggak lahirnya generasi akhlakul karimah.

Wahai Shaliha, kita bukan Maryam binti Imran, Aisyah istri Fir’aun, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad yang dijamin oleh Allah masuk surga. Kita hanyalah wanita akhir zaman yang harus punya kekuatan iman dalam diri. Jika diri kita belum semulia Khadijah yang tingkah lakunya terjaga dari kebiasaan buruk, Fatimah yang sangat anggun dalam kesederhanaannya,Maryam yang senantiasa menjaga kehormatannya, dan begitu juga dengan Aisyah yang sangat teguh menjaga keislamannya meski harus disiksa oleh suaminya. Dibandingkan keempat wanita mulia diatas, Dimana titik pencapaian kita apabila disandingkan dengan empat nama wanita mulia wahai shaliha?

Jika direnungkan, sekarang banyak wanita yang tidak malu ketika auratnya terlihat di depan umum, tidak malu juga ketika wanita berjoget-joget di depan kamera yang nantinya akan ditonton oleh ribuan khalayak, tidak malu juga bahwasanya mereka sedang memamerkan kemaksiatan. Bahkan, hal yang disebutkan diatas sedang menjadi perlombaan bukan?

Dear shalihah, tetaplah menjaga bentengmu. Jadilah seperti Maryam yang senantiasa menjaga kehormatannya dan menjaga iffahnya. Engkau tak akan kehilangan eksistensi jika kau tak memperlihatkan bagaimana dirimu di depan publik. Engkau hanya perlu menjadi perempuan yang terjaga, tersembunyi dan senantiasa terus menghiasi diri dengan ilmu dan dzikir. Eksistensi di dunia hanya berujung hisab dan azab, sementara ketika kamu mengejar eksistensimu ke akhirat,kau akan mendapatkan kenikmatan surga dan kelezatan iman. Jaga diri selalu wahai saudariku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun