Sungguh pun demikian, keberadaan PII sebagai wadah pelajar Islam saat ini, jika boleh dikatakan, dalam posisi antara ada dan tiada. Pasalnya, begitu jarang saat ini ada aksi-aksi yang menanyakan keputusan pemerintah yang bersifat fundamental. Kebanyakan para kader saat ini terninabobokan oleh kondisi serba nyaman yang justru membuat kita statis, beku dan kaku serta monoton.
Saya yakin, kawan-kawan satu pengurus Wilayah, satu pengurus Daerah akan menertawakan tulisan saya ini atau lebih buruknya mencaci maki dan menghina. Namun, inilah kegelisahan dan keresahan yang saya rasakan. Mau bagaimanapun, sekali berkecimpung di PII, saya terus merasa terkait dengan PII, sampai kapanpun. Dan tulisan yang tidak seberapa ini adalah sebuah curahan hati, jika tidak boleh dikatakan kritik dan saran, seorang kader akar rumput yang mungkin sudah banyak terkontaminasi berbagi elemen, namun sejauh ini organisasi eksternal ku adalah PII.