Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Hikmah Ramadhan

14 Oktober 2014   18:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:04 7 0
Lelaki bertompang dagu
menerawang haluan perahu
pikirannya tak tentu
menyibak udara beku

sinar mentari malumalu
percikkan ombak berlalu
getar bibir bisu
entah apa yang dimau

Pekik burung camar
lelaki menoleh
dipungutnya remah remah
roti tawar
kibaskan tangan acuh

Hari menjelang senja
setanak nasi membayang
getir menyergap cepat
hancur laut
juga harapannya
sementara setumpuk utang
didepan mata

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun