Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

UIN Suska Riau Kampus Madani, Slogan Kosong atau Fakta?

30 Desember 2022   10:02 Diperbarui: 30 Desember 2022   10:42 1103 0
Kita sering kali menyebut UIN Suska Riau sebagai kampus madani dan tidak sedikit juga orang yang mengatakan sehingga santer terdengar di telinga kita sebagai Mahasiswa tentang penyematan istilah ini. Lantas bagaimana sebenarnya konsep kampus madani dan apa tolak ukur pasti yang dapat memberikan legitimasi terhadap penyematan istilah kampus madani untuk UIN Suska Riau.

Konsepsi kampus madani sendiri barangkali tak jauh dari konsep bagaimana Rasulullah SAW membangun kota Madinah. Ketika itu islam mampu menguasai segala lini dalam kehidupan baik dari segi ekonomi, politik, pembangunan dan segala macamnya. Terlebih lagi islam dapat diterima oleh semua golongan bahkan termasuk oleh kelompok-kelompok yang bukan beragama islam. Hal ini tentunya merupakan perwujudan dari apa yang di maksud dengan rahmatan lil alamin, islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Maka pada praktiknya inilah yang hendak di terapkan pada kampus madani.

Untuk mewujudkan apa yang dimaksud dari kampus madani tentu saja diperlukan peran yang sangat besar dari seluruh pihak yang ada didalam civitas akademika baik Rektor, Dosen, Pegawai, umum juga Mahasiswa. Kemudian hadirnya para aktivis dakwah kampus juga turut andil dalam menampakkan wajah kereligiusan pada panggung-panggung perjuangan yang dapat dilihat banyak orang bahkan diluar dari Masyarakat kampus itu sendiri. Untuk menyongsong kemenangan dakwah kampus yang didamba-dambakan dalam representasi Kampus Madani, jiwa militansi harus senantiasa ada pada diri seorang Aktivis Dakwah Kampus sebagai seorang dai, karena pada hakikatnya "Nahnu du'at qobla kulli syaiin" (kita adalah dai sebelum menjadi apapun).

Ada beberapa ciri khusus dari kampus madani itu sendiri diantaranya :

1. Religius
Yang di maksud religius dalam perwujudan kampus madani adalah bagaimana seluruh aktivitas yang di lakukan di dalam lingkungan kampus tidak terlepas dari apa yang sudah di syariat kan didalam agama islam. Bagaimana seseorang terbiasa dengan pakaian syar'i baik laki-laki maupun perempuan, Jika waktu sholat tiba berbondong -- bondong lah dosen, mahasiswa, pegawai kampus ke masjid untuk melaksanakan shalat berjama'ah. Demikian juga dengan kondisi kelas - kelas yang kosong pada jam - jam shalat wajib, terdapat batasan komunikasi antara laki-laki dengan perempuan untuk hal-hal yang tidak mendesak sama sekali, memperoleh kemudahan dalam mencari forum, majelis, kajian serta taujih perkumpulan yang dapat meningkatkan wawasan secara ruhiyah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun