hampiran angin masih memeluk erat mata ini,
saat rembulan masih anggun menemani
dan indahnya langit pun menjadi saksi,
ku hampiri panggilan lembut untuk hadir dalam barisan_Mu
kuat kanku untuk berdiri dalam barisan catatan_Mu yang tak pernah ada cuti.
dan kala nafsu mulai memerangi ,
setetes air langit pun mulai jatuh di peraduan,
dan Engkau mulai berikan sebuah pelukan ,
pelukan kasih sayang yang Kau tunjukkan,
membuat jiwa ini bergetar, bergetar tiada koma.
sungguh,tak ada satupun yang cacat akan karunia_Mu
dan kata-kata ini bukan menjadi wakil,
wakil dalam segala wakil,
hanya saja Engkau yang menjadi "hakim" ,
hakim akan naluri ini,
naluri yang selalu ingin dekat dengan pelukanMu
post by: wahyu hidayat at home alone: 4.52