Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bukan Wakil, Namun Hakim

22 Maret 2014   11:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38 14 0
ketika hitamnya hari, kala bidadari-bidadari syurga masih sibuk menghiasi

hampiran angin masih memeluk erat  mata ini,

saat rembulan masih  anggun menemani

dan indahnya langit pun menjadi saksi,

ku hampiri panggilan lembut untuk hadir dalam barisan_Mu

kuat kanku untuk berdiri dalam barisan catatan_Mu yang tak pernah ada cuti.

dan kala nafsu  mulai memerangi ,


setetes air langit pun mulai jatuh di peraduan,


dan Engkau mulai berikan sebuah pelukan ,

pelukan kasih sayang yang Kau tunjukkan,


membuat jiwa ini bergetar, bergetar tiada koma.




sungguh,tak ada satupun yang cacat akan karunia_Mu

dan kata-kata ini bukan menjadi wakil,

wakil dalam segala wakil,

hanya saja Engkau yang menjadi "hakim" ,

hakim akan naluri  ini,

naluri yang selalu ingin dekat dengan pelukanMu

post by: wahyu hidayat at home alone: 4.52
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun