Setelah malamnya pamit kepada gurunya, serta adik-adik seperguruannya, pagi-pagi sekali Sembada berangkat tunaikan tugas. Ia hela kudanya berlari pelan keluar halaman pedepokan, hingga melewati beberapa desa. Setelah masuk jalan bulakan, ia larikan kudanya seperti angin.
KEMBALI KE ARTIKEL