Namun realitas kehidupan penduduk tidak sama dengan apa yang dilihat wali itu. Diam-diam mereka masih menjalankan ajaran agamanya. Puja syukur tidak dijalankan di tempat terbuka, diikuti seluruh warga. Namun di tempat tertutup, dihadiri satu orang perwakilan keluarga, di tengah malam. Mereka berkumpul mengelilingi benda berbentuk kerukut, terbuat dari nasi. Di dekatnya terhampar aneka lauk, sayur dan jajan.
KEMBALI KE ARTIKEL