Dalam kaitannya dengan kesucian di atas, sejauh yang saya ketahui aktifitas itu termaktub dalam kebiasaan padusan. Yakni mandi di sebuah kolam atau pemandian mata air. Kegiatan tersebut dilakukan beramai-ramai. Mulai dari anak-anak hingga usia dewasa. Baik laki-laki maupun perempuan. Padusan sendiri merupakan perlambang upaya membersihkan diri baik secara fisik maupun hati.
Hanya saja, saya tidak memiliki referensi asal muasal padusan. Bisa jadi ini merupakan cara kiai-kiai pada jamannya mengumpulkan umat Islam sekaligus mengumumkan bahwa esok telak memasuki bulan Ramadhan. Karenanya umat Islam harus membersihkan diri untuk menyambutnya.
Padusan menjadi menarik karena dilakukan beramai-ramai. Sejauh yang saya tahu, Cokro Tulung di Klaten, Pengging di Boyolali, Sendang Senjoyo di Tingkir Salatiga adalah tempat-tempat yang selalu ramai dikunjungi. Mandi bersama (tentu masih mengenakan busana) membawa mereka dalam keceriaan. Ceria bahwa esok masuk Ramadhan. Tempat ibadah puasa terlaksana.
[Telkomsel Ramadhanku]