Toh, beberapa saat lalu ketika diadakan razia PSK dan gigolo memang terjaring sejumlah PSK dan gigolo tersebut, yang menunjukkan bahwa apa yang diungkapkan dalam film tersebut bukanlah isapan jempol. Apa yang ada dalam film tersebut adalah data yang seharusnya dipelajari dan dijadikan bahan instropeksi diri bukan malah mempersoalkan pembuatannya dengan berbagai macam alasan.
Jika dikatakan mengandung unsur pornografi, toh film itu dipublikasikan tidak secara komersial, namun bisa diakses di YouTube oleh siapa saja. Jika dianggap melanggar unsur pornografi, usutlah semua film yang ada di YouTube.
Reaksi berlebih atas pembuatan film tersebut semakin menegaskan bahwa kita memang bangsa yang reaktif. Kita merasa malu jika orang lain menunjukkan keborokan kita, meski itu memang realitas yang ada. Kita ini bangsa yang hanya suka marah, hanya karena orang-orang menilai kita bodoh dan pemarah, meski kita memang seperti itu.
Sekali lagi, apa yang salah dengan "Comboys in Paradise"?