Meskipun demikian bukan berarti tidak ada yang perlu ada yang dilakukan dalam masa tersebut. Hal-hal yang merupakan reaksi wajar dapat berkembangan menjadi gangguan jika tidak terkelola dengan baik. Sebuah penelitian menunjukan bahwa terdapat persentase yang signifikan mereka yang mengalami peristiwa traumatis, mengalami juga reaksi stres yang mendalam dan beberapa diantara mereka mengembangkan gangguan stres pasca trauma (PTSD) maupun gangguan psikologis lainnya (Norris, Friedman, Watson, Byrne, Diaz, dan Kaniasty, 2002).
Penanganan yang segera setelah kejadian untuk mengurangi dampak negatif dari bencana atau peristiwa traumatis serta memperkuat proses pemulihan penyintas menjadi hal yang penting. Keterbatasan tenaga profesional di bidang psikososial dan kesehatan jiwa membuat tidak semua permasalahan yang ada bisa ditangani dengan optimal. Untuk itulah perlu upaya memberdayakan relawan dan masyarakat itu sendiri agar mereka dapat melakukan penanganan awal. Dalam konteks inilah Pyschological First Aid (PFA) atau dukungan psikologis awal, sebagai salah satu upaya intervensi krisis memiliki nilai strategis untuk dikembangkan.
APAKAH PFA ITU?
PFA merupakan serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif stres dan mencegah timbulnya gangguan kesehatan mental yang lebih buruk yang disebabkan oleh situasi sulit atau bencana yang dihadapi individu (Everly, Phillips, Kane & Feldman, 2006). PFA juga merupakan perawatan dasar yang bersifat praktis dan non-intrusive (pendekatan yang tidak memaksa). Fokus pada mendengarkan, mengenali dan memenuhi kebutuhan dasar, mendorong pendampingan dari orang-orang yang signifikan di sekitar orang yang memerlukan dukungan, dan melindungi dari dampak negatif lebih lanjut (Sphere, 2004).
ASUMSI DASAR PFA
PFA dikembangkan dengan asumsi dasar sebagai berikut:
- Orang di sekitar orang yang memerlukan dukungan memiliki kemampuan melakukan hal sederhana untuk membuat keadaan menjadi lebih baik dan mencegah terjadinya gangguan psikologis.
- Tidak semua orang yang memerlukan dukungan membutuhkan layanan profesional. Pada dasarnya setiap orang secara alamiah memiliki apa yang disebut dengan resiliensi atau ketangguhan. Resiliensi adalah kemampuan serta daya tahan untuk menghadapi, meminimalkan atau mengatasi situasi sulit yang dialami. Oleh sebab itu tidak semua orang yang mengalami situasi sulit atau terkena bencana akan mengalami gangguan psikologis.
- Tidak semua orang yang memerlukan dukungan bisa mendapatkan layanan profesional baik secara individual maupun kelompok. Keterbatasan jumlah maupun jangkauan dari penyedia layanan profesional kesehatan mental yang ada membuat tidak semua kasus dapat ditangani secara langsung.