Penelitian tentang hal tersebut mulai banyak dilakukan setelah Peristiwa 11 September di Amerika Serikat.Dart Center for Journalism and Trauma, sebuah lembaga yang bergerak dalam penyediaan sumber informasi bagi jurnalis yang meliput kekerasan dan peristiwa traumatis, dalam beberapa penelitiannya menyimpulkan:
- Liputan atau tayangan media berkaitan dengan suatu tragedi mengganggu pada sebagian besar orang dewasa yang mengalami peristiwanya langsung.
- Penelitian sesaat setelah kejadian: (1) Sejumlah orang dewasa yang mengalami kejadian langsung menunjukkan hubungan positif antara liputan media dengan gejala depresi dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD/gangguan stres pasca trauma). (2) Sejumlah orang dewasa yang tidak mengalami langsung kejadian menunjukkan hubungan positif antara liputan media dengan gejala stres dan kecemasan.
- Penelitian setelahnya mengindikasikan: (1) Pada sejumlah orang dewasa yang mengalami kejadian langsung ada hubungan positif antara liputan media dengan prevalensi terjadinya PTSD. (2) Pada orang dewasa yang tidak mengalami kejadian langsung ada hubungan positif antara liputan media dengan gejala stres.
- Ada hubungan yang positif antara laporan liputan media dan gejala PSTD pada sejumlah anak.Melihat tayangan televisi tentang peristiwa traumatis memperkuat hubungan antara liputan media dengan gejala PTSD baik pada anak maupun orang dewasa.