segala ratap lagumu adalah murni bagiku,
bawa rahasia-rahasia dalam segala penjuru,
bangkitkan kembali jiwa mengelabu,
terpikat oleh kemanisan memperdaya,
aku kira itu kebetulan, oi, tapi ternyata bukan
kau mengatakan kepedihan hanya milikmu, betulkah?
padahal yang kutahu, setiap perihmu, amat menghimpit dadaku
diamlah! tak perlu bicara,
aku hanya butuh memandangmu,
mengerti indahmu,
tanpa harus kata-kata,
bahasa aliran hatimu,
mengintai isi pikirmu,
tak perlu perjelas,
aku tahu semua, bahkan tersembunyi sekalipun
wajah sayu nan sendu, menutup aura sukamu,
tak perlu bimbang, menghamburlah ke pelukku,
ada sisi nyaman buatmu, menghapus sendumu sementara
itu cukup bagimu, bukan?
Semarang, 3/9/19.