Ada yang langsung terbayang saat ia memandang rumah itu. Wajah ayahnya. Dengan segala kenangan yang ada. Kelembutannya, galaknya, yang kadang mengerikan, meski ia selalu baik hati. Ayahnya memang galak, tetapi, meskipun begitu, karena galak itulah ia menjadi seseorang yang lebih mengerti tentang kehidupan.
KEMBALI KE ARTIKEL