Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Tak Lagi Membiru

2 Desember 2015   21:24 Diperbarui: 2 Desember 2015   21:24 227 20

 

Lihat petang itu, terpahat hati dengan warna membiru,
seseorang telah terlukai sebuah sentuhan tajam,
lalu membeku oleh dinginnya malam,
ia berteriak, "Tidak!"
ia tercampakkan oleh lukanya.

 

Musim dingin mulai lagi, 
dapat kiranya ia membenamkan diri pada kabut malam, 
membawa rahasia hati berujung pilu, 
sehingga ia berkata, "Tak usahlah kau dekati padaku,"
lalu merataplah ia bagai anak kecil kehilangan mainan.

 

Cintanya menganyam mimpi-mimpi yang mengelabu,
takut akan gelapnya malam syahdu,
sendiri, 
tanpa cinta, tanpa mimpi,
esok mungkin akan mati karena dingin dalam diri,

 

Namun ketakutan mencekam dirinya,
bila teringat bayang-bayang mata bercahaya penuh cinta,
terlebih ia mabuk kepayang,
telah membisik darinya: "Betapa aku sangat mencintaimu,
maafkan aku karena egoku."
maka iapun tak lagi membiru, terbakar tungku cintanya,
teruntuk pujaan hati.

 

(2/12/2015)

 

Sumber Gambar

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun