Sungguh heran perilaku semacam ini masih tetap terulang, kapan bisa dihentikan. Saya hanya khawatir, jika masing-masing kelompok pelajar tersebut dibiarkan berbekal senjata tajam, suatu saat bisa saja terjadi hal fatal, terluka atau bahkan berujung kematian. Betapa murahnya nilai nyawa anak manusia jika ini terus dianggap biasa, dianggap sebagai bagian/proses menuju dewasa dengan alibi "kenakalan masa remaja".
KEMBALI KE ARTIKEL