Dari sisi harga, POWER GLUE kecil Rp. 2.500,-, PRONTO 7 ml Rp. 3.200,- dan UHU 20 ml Rp. 7.950,-. Berdasarkan pengalaman pembelian POWER GLUE di warung-warung perumahan, saya mengenal dua jenis POWER GLUE yang ASLI dan yang BUKAN ASLI. Terlepas dari HARGA, ASLI atau BUKAN ASLI; POWER GLUE yang satu ini dengan Merek kemasan "INDOMARET". Saya pun tanpa berpikir panjang langsung memilih POWER GLUE dengan kemasan "INDOMARET" dengan asumsi :
1. INDOMARET sebagai Jaminan Kepercayaan Konsumen
2. Pada kemasan Bergambar dan Tertulis : Cocok untuk BESI, KAYU, MEMPERBAIKI MAINAN, BAUT, dan KERAMIK.
Sesampai di kantor saya sambungkan patahan Pegangan Cartridge dengan Penggaris Plastik yang transparan. Dua puluh menit lewat, cairan lem tidak kunjung kering apalagi merekat.
Karena butuh saya pun kembali mendatangi Indomaret dan bertanya kepada salah satu pelayan toko : "Mas, Ada tidak Lem selai POWER GLUE yang bisa merekat Plastik, PVC dan Besi", sambil kebingungan pelayan itu berusaha menjawab sebisanya "Yah tergantung harga sih mas". Mas, saya tidak permasalahkan harga ! yang saya tanyakan adalah "Ada tidak Produk Lem yang di jual di Indomaret ini yang Jujur Dengan Konsumennya". Pelayan hanya terdiam kebingungan dengan memasang muka masam.
Mendapat jawaban demikian, saya pun bergegas menuju etalase dimana terpajang beberapa produk Lem tersebut. Saya beli lagi PRONTO dan UHU. Masih dalam Indomaret itu kedua produk Lem tersebut saya buka dan lekatkan Pegangan Cartridge tersebut. HASILNYA TIDAK JAUH BEDA DENGAN POWER GLUE.
Aksi saya ini pun mengundang perhatian para pelayan Indomaret, sekalipun hanya sekedar berdiri perhatikan dan pasrah tanpa komentar.
Sambil bergumam saya pun bergegas meninggalkan Indomaret. Di seberang jalan Indomaret masih ada penjual yang menggelar jualannya di pinggir jalan yang menjual perkakas dan peralatan rumah tangga. saya pun coba mencari alternatif lain, barang kali ada Lem yang saya cari. Sambil duduk jongkok mengimbangi sang penjual saya pun bertanya "Bang ada Lem Plastik dan Besi yang Bagus ?". Penjual itu pun dengan cekatan mengambil dua Merek Lem sambil menjelaskan kepada saya "yang ini sih kurang bagus harganya Rp. 5.000,- dan kalau bagus yang ini, G ! ini sih sering digunakan sama orang elektro Mas, harganya Rp. 8.000,-". Sambil menjelaskan, abang itu pun dengan cekatan mengeluarkan Lem dari kemasannya dan langsung berikan kepada saya sambil berpesan "asal jangan kena tangan bang". Melihat sigapnya penjual meyakinkan saya, saya pun memutuskan untuk membeli Lem tersebut. Dengan pasrah saya kembali ke kantor sambil membawa merek Lem yang barangkali hanya terjual di pedagang Pinggir Jalan.
Hari semakin malam, saya pun bergegas membuka Lem tersebut dan langsung mengolesnya pada Pegangan Cartridge yang patah. Tak disangka, bau Lem yang cukup menyengat hidung membuatku agak berharap bahwa semoga Lem ini Benar. Oh Tuhan, kurang lebih 5 menit saya diamkan, kemudian saya coba geser ke kiri dan ke kanan, ternya rekatannya benar-benar kuat tidak bergeser sedikitpun. Untuk memastikan benar-benar merekat, lem itu pun saya biarkan mengering kurang lebih 5 menit lagi. Setelah 10 menit berlalu, dengan was-was Pegangan Cartridge itu pun saya tekan dan cantolkan kembali pada kaitan pengamannya. Ouh ternyata Kuat.
Saya tidak tahu Lem bermerek "G" ini diproduksi dimana dan siapa yang memproduksi dan mendistribusikan, karena memang tidak ada penjelasan di produk ini, atau mungkin ada cuman saya tidak mengerti beberapa tulisan Cina yang tercetak permanen di botol plastik Lem tersebut dan Label kecil yang melekat pada botol tersebut.
Apapun itu, printerku akhirnya bisa terpakai kembali dan pekerjaanku akhirnya selesai.
Namun ada yang terasa belum selesai dan terus mengganggu di pikiran, bahwa hal sepele yang saya alami berulang kali ini kenapa mesti terus terulang. Dan rasa penasaranku membuat aku membeli dan mencoba semua Merek Lem yang dijual di Indomaret. Ini seolah hal sepele yang barangkali luput dari perhatian Saudaraku Pengelola Indomaret. Seolah hal sederhana dan siapa yang mau peduli, siapa yang mau berteriak kepada kebesaran dan kehebatan sang produsen. Keluhan sederhana dari hal sekecil ini semoga tidak dianggap sepele, karena ini menyangkut kebutuhan jutaan orang di tanah air tercinta ini, menyangkut kepercayaan konsumen atas produk dan Perusahaan Ritel.
Saran saya, pihak Ritel harus lebih selektif memilih produk. Jangan toleransi Produk yang Jualannya Menipu Konsumen. Menipu rakyat dari negeri tercinta ini dengan manipulasi-manipulasi bahasa kemasan yang tidak sesuai dengan produk yang diproduksi.
MAU LANCAR USAHA ANDA ! JUALANLAH YANG JUJUR !
JANGAN JUAL NAMA, SETELAH NAMA ANDA PEROLEH, QUALITAS PRODUK ANDA TURUNKAN ATAU BAHKAN HILANGKAN !
JANGAN KUMPULKAN KEUNTUNGAN DENGAN JALAN TIDAK JUJUR DAN MENYENGSARAKAN RAKYAT BANGSA INI !