Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Natal Tanpamu: Santa Klaus Berjilbab Putih

25 Desember 2010   02:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:25 239 0
Natal setahun lalu

Senyumanmu menyapaku di pagi yang cerah. Walaupun secerah-cerahnya langit pagi ini, tak bisa menandingi ekspresi kecerahan hatiku saat melihatmu. Tapi hari ini beda. Seakan ada matahari kembar yang menyapaku, matahari yang ada dimatamu dan matahari yang ada dilangit pada 25 Desember ini. Natal yang istimewa. Untuk pertama kalinya, rumahku tidak hanya penuh dengan hiasan berwarna merah, pohon natal, dan kado natal yang itu-itu saja. Hari ini memang istimewa.

Teramat istimewa ketika ada seorang gadis berjilbab putih mengetuk pintu rumahku. Gadis yang sudah ada di hatiku tak kurang dari enam bulan lamaya. Fatimah. Gadis pemalu, anak seorang tokoh agama ternama di kompleks sebelah. Aku sangat mencintai Fatimah, Aku juga sangat mencintai keluarga Fatimah, tapi yang kutahu Ayah Fatimah tak pernah merasa nyaman jika Fatimah terlalu dekat denganku. Mungkin hari ini, Ayahnya tidak tahu Fatimah akan ke rumahku. Dia datang untuk melengkapi kebahagian Natal ku. Bukan santa Klaus, tapi seorang Gadis Berjilbab Putih.

" Selamat Natal ya, mau kado dari Santa Klaus Berjilbab Putih  gak?. Semalam aku nulis puisi buat kamu nich "

Puisi. Fatimah sering menulis puisi untukku. Puisi yang bagiku cuma serangkaian kata-kata yang tidak pernah aku pahami. Aku suka Fatimah menulis puisi untukku, tapi aku tidak pernah suka puisi. Seperti halnya, Aku suka melihat orang melukis, tapi aku tak suka lukisan.

"Eh,,,kok bengong sih,,,mau dengerin puisiku gak?,,"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun