Setelah sukses dengan pelatihan blog gelombang 1 dan 2, IGI Bekasi kembali berkolaborasi dengan komunitas blogger bekasi dan masih didukung oleh indosat mengadakan tindak lanjut dari pelatihan blog dengan mengadakan Training Of Trainer ICT yang diselenggarakan di Indosat Training and Converence Centre Purwakarta Jawa Barat. Karena bentuk pelatihan ini adalah Training Of Trainer maka selepas pelatihan ini seluruh peserta diharapkan bisa menjadi Trainer pemanfaatan ICT dalam pembelajaran minimal disekolah mereka masing-masing. Alhamdulillah perjalanan kami menuju lokasi pelatihan berjalan lancar, meskipun sempat mengalami kemacetan panjang karena gangguan kecelakaan truk yang terbalik di tengah-tengah jalan tol. Tepat pukul sebelasan kami tiba di lokasi. Setelah coffee break dan regestrasi peserta acara dibuka dengan sepatah kata dari Pak Yulief selaku panitia acara ini, kemudian Pak Taufiq perwakilan dari IGI Bekasi dan Om Jay selaku penasehat IGI Bekasi yang juga akan mengisi salah satu materi dalam pelatihan ini.
Sesi Pak Agus Sampurno. Materi pertama dibawakan oleh Pak Agus Sampurno tentang pemanfaatan ICT dalam pembelajaran. Pak Agus yang terkenal didunia maya sebagai guru kreatif (gurukreatif.wordpress.com) memberikan materi sekaligus bukti kepada para peserta akan pentingnya blog bagi seorang guru. Pak Agus yang tahun ini meraih penghargaan dari Acer Guraru Award 2011 memberikan ilmu sekaligus pengalamannya kepada para peserta, beliau menjelaskan saat ini sudah tidak jamannya lagi guru menjadi satu-satunya sumber pengetahuan. Karena saat ini siswa-siswa kita hidup di zaman serba digital, mereka bisa mendapatkan informasi hanya dengan satu kali klik saja. Diperkirakan 2,7 Milyar setiap harinya informasi diakses melalui media google. Dan ada 40 exabytes informasi baru yang unik yang terlahir tahun ini di seluruh dunia. Luar biasa bukan ?? Dengan Y chart pak Agus Sampurno mengajak para peserta berdiskusi tentang 3 kelebihan yang akan didapatkan seorang guru jiika memanfaatkan ICT dalam kegiatan belajar mengajarnya. Hasil dari diskusi dengan para peserta didapatlah 3 kelebihan tersebut antara lain : 1. Terlihat : Mewah, Profesional, Mudah , Simpe, Gaul 2. Terasa : Asik, menyenangkan, aktif dan singkat 3. Terdengar : Keren, Modern, Intelek Pesan Pak Agus Sampurno dalam materi yang beliau bawakan yang saya garis bawahi adalah “saat ini siswa-siswa kita harus tetap diarahkan dalam menggunakan ICT,arahkan mereka harus membuka dan membuat apa, biarkanlah mereka jago dalam ICT tugas kita hanyalah mengarahkan. Meskipun google sangat membantu tetapi tetap guru mempunyai peran yang lebih penting. Mungkin setiap pertanyaan Apa ? Dimana ? Kapan ? Bagaimana ? bisa dijawab oleh mesin pencari seperti google, tetapi tetap saja mereka tidak dapat menggantikan peran guru di kelas. Saat di kelas guru harus lebih banyak menggunakan pertanyaan Mengapa ? dan guru yang baik adalah guru yang siap menerima pertanyaan mengapa (Why) dari para siswanya. Karena Guru tetap menjadi orang dewasa di kelas yang harus mampu memilah dan memilih kemudian menimbang informasi yang akan diberikan kepada siswa-siswanya.
Tuntutan Zaman Globalisasi (Dr. Soni Trilaksono) Sekarang kita hidup di zaman globalisasi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, salah satu cirri khas lingkungan masyarakat yang berpengetahuan adalah masyarakat yang kritis, kondusif, dan adaftif terhadap berbagai perubahan kemudian siap menghadapi globalisasi. Materi kedua dibawakan Dr. Sony dari Indosat, melanjutkan materi sebelumnya Pak Sony semakin mempertegas akan pentingnya guru memahami dan menguasai penggunaan ICT. Di awal materi beliau menyampaikan beberapa pandangan pakar perkembangan globalisasi saat ini.
- Kekuatan Otak lebih baik dari pada kekuatan otot (buktinya Indonesia yang jumlah penduduknya banyak kalah dari Singapura yang penduduknya sedikit)
- Sumber daya ekonomi tidak lagi muncul dari kekayaan alam tetapi dari kekayaan pola pikir.
- STidak ada Negara/ perusahaan yang bangkrut yang ada hanyalah tersingkir karena tidak siap mengikuti perkembangan zaman.
- Dahulukan Know More daripada Have More
- Pikiran itu seperti air, jadi biarkanlah ia mengalir agar tidak keruh.
KEMBALI KE ARTIKEL
