Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Overthinking dan Insecurity

26 Oktober 2022   18:00 Diperbarui: 26 Oktober 2022   18:01 267 1
Pasti kita pernah mengalami yang namanya overthinking dan insecurity, terlebih lagi ketika dalam keadaan sendiri ditengah malam yang sunyi. Dimana isi kepala berpikir berlebih tentang sesuatu dan tak jarang merasa minder (insecure) dengan kemampuan diri yang dimiliki. Merasa tidak punya kemampuan sama sekali dan tidak adanya bakat yang dimiliki. dimana ketika hampir semua orang saling unjuk diri. Merasa gagal dalam perncintaan, selalu kalah dalam berbagai hal, dan masih banyak lagi. Terkadang realita tidak selalu sama dengan yang diekspektasikan, butuh kesabaran dan keikhlasan untuk menerima hal yang ditakdirkan. Tapi kita tidak boleh menyerah begitu saja, butuh effort dan do'a yang lebih untuk merubah segalanya.

Sebenarnya setiap orang memiliki bakat dan minatnya masing-masing, tetapi terkadang kita enggan menunjukkannya ataupun mungkin kurangnya support yang diberikan. Kita tidak boleh terus-menerus insecure dan menerima keadaan begitu saja. Disisi lain insecure terkadang menjadi hal yang penting bagi kita. Karena dengan adanya insecure kita tahu dimana letak kekurangan yang harus diperbaiki dan kelebihan yang harus tetap dipertahankan serta ditingkatkan. Isecure menjadi refleksi bagi diri kita karena memang manusia tidak diciptakan sempurna. Butuh adanya proses dalam diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tidak perlu terlalu insecure lagi karena setiap orang memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Hal ini sama seperti yang dijelaskan oleh Howard Gardner mengenai Multiple Intelligences. Beliau menjelaskan bahwa tidak ada manusia yang tidak cerdas, Setiap anak memiliki kelebihannya sendiri-sendiri. Dan beliau membaginya menjadi 8

macam kecerdasannya yaitu:

1. Kecerdasan Verbal-Linguistik Kemampuan menggunakan bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa asing 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun