Peralihan pendidikan kita dari era konvensional menuju era digital sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Berdasarkan pengalaman penulis semasa sekolah, penulis mengalami sendiri pemanfatan teknologi dalam bidang pendidikan. Sebagai contoh, guru di masa sekarang banyak melakukan pembelajaran melalui presentasi dengan memanfaatkan power point dan infocus yang hampir tiap sekolah memilikinya. Selain itu, penulis merasakan bahwa saat UN SMA, kegiatan ujian dilakukan menggunakan sistem komputer dan di ruang lab komputer. Berbeda dengan saat masa UN SD dan SMP, dimana penulis melakukan ujian dengan menggunakan kertas dan pensil di ruang kelas. Hal ini adalah bukti bahwa dunia pendidikan kita perlahan-lahan sedang bergeser dari era konvensional menuju era digital.
Perubahan dunia pendidikan ini semakin cepat terjadi tatkala dunia menghadapi pandemi COVID 19. Akibat pandemi, kehidupan kita berubah drastis. Banyak aktivitas yang dulu dapat dilakukan secara langsung dengan interaksi sosial, kini dibatasi hanya bisa dilakukan secara virtual dengan interaksi melalui perangkat teknologi. Dampak ini pun terasa di dunia pendidikan. Aktivitas belajar mengajar yang selama ini dilakukan langsung di ruang kelas dengan kontak langsung antara guru dengan murid, kini dibatasi dengan adanya larangan aktivitas fisik di ruangan tertutup. Kegiatan belajar mengajarpun dialihkan menjadi Learn From Home atau belajar dari rumah. Guru dan murid tak lagi harus datang ke sekolah, cukup di rumah masing-masing dengan menggunakan laptop/PC/smartphone, maka belajar mengajarpun dapat dilakukan seperti biasa.
Situasi ini pun membuat teknologi digital merambah dunia pendidikan dengan cepat. Banyak bermunculan platform untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar, seperti zoom, google meet, microsoft teams, google classroom, dll. Interaksi antara guru dengan murid juga beralih menjadi di grup whatsapp atau telegram. Bahkan di dalam dunia perkuliahan, muncul fenomena baru, yaitu sidang skripsi online, bahkan wisuda online. Suatu fenomena yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Akibat pandemi COVID 19, bisa dikatakan 95% aktivitas pendidikan dilaksanakan secara virtual menggunakan teknologi digital.
Fenomena lain yang sangat menarik akibat transformasi digital di masa pandemi dalam bidang pendidikan adalah penggunaan e-learning. Sebelum masa pandemi, kehadiran e-learning jarang terdengar di dunia pendidikan kita. Bahkan penulis sendiri baru akrab dengan istilah e-learning setelah masa pandemi terjadi. Pada dasarnya, e-learning adalah sebuah sistem pembelajaran yang prosesdidalamnya menggunakan alat bantu elektronik. Kehadiran e-learning membuat guru dan murid tidak perlu hadir secara fisik ke sekolah, karena seluruh aktivitas pendidikan dilakukan melalui e-learning. E-learning sendiri bisa dibilang seperti sekolah virtual, karena e-learning mampu mengakomodir semua kegiatan pendidikan, dari mulai pemberian materi belajar, penugasan, interaksi antara murid dengan siswa dan antar sesama siswa melalui fitur chatting, bahkan sampai kegiatan ujian pun bisa dilakukan lewat e-learning. Lengkapnya fitur yang ada di dalam e-learning membuat banyak lembaga pendidikan membuat sistem e-learningnya sendiri untuk memudahkan kegiatan pendidikan.
Selain kehadiran e-learning, fenomena transformasi digital dunia pendidikan, terutama di masa pandemi adalah dengan maraknya bimbingan belajar online. Dulu, bimbingan belajar hanya bisa dilakukan secara konvensional. Baik itu murid yang datang ke tempat bimbingan online atau guru yang datang ke rumah murid untuk bimbingan secara privat. Tapi sekarang, banyak bermunculan bimbingan online yang dapat diakses secara online dimana saja dan kapan saja.
Kehadiran teknologi digital dalam dunia pendidikan, terbukti telah membuat dunia pendidikan berjalan lebih mudah dan efisien, terlebih di masa pandemi. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya kegiatan pendidikan berjalan di tengah masa pandemi jika teknologi digital belum berkembang sejauh sekarang? Tentu kegiatan pendidikan akan sangat sulit dilakukan degan segala pembatasan di masa pandemi seperti sekarang. Namun, selain membawa manfaat dalam dunia pendidikan, kehadiran teknologi digital juga membawa problematika baru.
Seperti yang kita ketahui bahwa teknologi digital erat kaitannya dengan internet dan internet membutuhkan jaringan yang stabil agar dapat dimanfaatkan dengan optimal. Sementara itu di Indonesia, masih banyak daerah yang belum memiliki koneksi internet stabil, bahkan tak sedikit yang belum tersentuh jaringan internet. Tentu hal ini akan membawa masalah bagi transformasi digital di dunia pendidikan, karena tanpa adanya jaringan internet yang stabil, maka akan sulit mengakses beragam kemudahan teknologi digital dalam dunia pendidikan. Penulis sendiri sering mengalami saat sedang belajar jarak jauh, muncul gangguan sinyal secara tiba-tiba yang membuat aplikasi pertemuan online menjadi lag. Hal ini tentu menghambat proses belajar mengajar dan membuat pemahaman murid terhadap materi menjadi kurang optimal. Penulis juga pernah mengalami keterlambatan dalam mengumpulkan tugas. Bukan karena tugasnya telat dikerjakan, tapi karena sinyal yang tidak stabil membuat tugas baru terkirim setelah melewati tenggat waktu pengumpulan.
Selain masalah koneksi dan jaringan internet, permasalahan lain yang muncul akibat transformasi digital pendidikan adalah banyaknya guru dan tenaga pendidik yang sulit beradaptasi dengan teknologi digital. Banyak tenaga pendidik kita yang sudah lama mengajar dengan metode konvensional dan mereka kesulitan memahami sistem pembelajaran secara digital dan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi kurang maksimal. Penulis juga pernah berhadapan dengan tenaga pendidik yang merasa kerepotan saat harus menggunakan teknologi digital untuk mengajar dan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi tidak efektif.
Permasalahan yang muncul akibat kehadiran teknologi digital di dunia pendidikan, sudah seharusnya menjadi perhatian kita semua. Karena besar kemungkinan setelah masa pandemi ini berakhir, dunia pendidikan akan terus menggunakan teknologi digital dan terus bertransformasi meninggalkan metode pendidikan yang lama. Dan kita harus bersama-sama mengatasi permasalahan yang timbul di masa transformasi digital pendidikan ini, tugas ini bukan hanya untuk pemerintah tapi untuk kita bersama. Kita harus sadar bahwa dunia pendidikan kita harus berubah dan mengikuti perkembangan zaman agar tetap kompetitif di masa serba digital ini.