Menjelang fajar netraku menatap lurus pada horizon timur. Bola merah tampak perlahan mulai memancarkan cahayanya. Diantara riak ombak masih jelas di benak; badai semalam yang berhasil menghancurkan kapal dagang Bos Nadhir. Entah para klasi terpencar kemana, aku sendiri berpegang pada tiang layar yang patah menjadi dua.
KEMBALI KE ARTIKEL