“Agama menghendaki untuk mencapai dua tujuan, yaitu untuk memenuhi hak-hak Tuhan melaluiibadah sebagaimana mestinya dan untuk memenuhi hak-hak manusia dengan mengkhidmati mereka seolah-olah mereka adalah anggota keluarga kita sendiri. Gagal membantu seorang saudara pada saat mereka membutuhkan atau kesulitan adalah benar-benar tidak bermoral dan salah.”
Demikianlah kutipan pernyataan pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah yang disampaikan kembali oleh Khalifah penerusnya saat ini, Mirza Masroor Ahmad pada Simposium Perdamaian Nasional ke-13 pada tanggal 19 Maret 2016. Kutipan tersebut merupakan landasan bagi setiap upaya sang Khalifah dalam mengkhidmati kemanusiaan.
Dalam majalah The Progress 1000 bertajuk Tokoh Paling Berpengaruh di London tahun 2017 dalam bidang sosial dan keagamaan, siapa yang menyangka bahwa Khalifah Muslim Ahmadiyah, ditempatkan pada urutan ke-2 setelah Ratu Inggris yakni Ratu Elizabeth II yang selanjutnya diikuti oleh 9 tokoh lainnya. Dilansir dari The Muslim Times, komunitas Inggris sangat berpikiran sipil dan begitu blak-blakan tentang isu kekerasan dalam agama Islam. Sang Khalifah telah mencoba menetralkan persepsi negatif tentang Islam tersebut di Inggris.
Mirza Masroor Ahmad diangkat menjadi Khalifah pada 22 April 2003 dan memimpin Jemaat Ahmadiyah hingga kini dengan gelar Khalifatul Masih al Khamis (Khalifah al Masih ke 5) menggantikan Mirza Tahir Ahmad, Khalifah Muslim Ahmadiyahsebelumnya. Khalifah dipilih dengan sarana dan bantuan doa yangberdasarkan kesalehan dan ketakwaan. Seperti yang difirmankan dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya” (4:59)
Khalifah yang kini berusia 70 tahun ini, memimpin jemaat Beliau yang telah tersebar di 220 negara di seluruh dunia. Beliau merupakan tokoh yang terkemuka dalam mempromosikan perdamaian. Khalifah berusaha untuk menyebarkan perdamaian melalui pidato di Parlemen Eropa, Kongres Amerika Serikat, Konferensi Agama-Agama Dunia dan masih banyak lagi.