Dengan menggunakan baju-baju yang bahkan tidak bisa menghangatkan punggung mereka, setiap malam mereka menunggu giliran untuk melayani dan ditiduri belasan kali. Raga mereka bagaikan seonggok daging yang terprogram. Dibalik itu semua, tampaknya mereka masih paham betul bagaimana caranya menghindarkan wajah dari rasa malu.
KEMBALI KE ARTIKEL