Dengan diselimuti cahaya putih bundar berpendar, saya mencoba melamun..ee…ternyata, lamunan saya dibangunkan oleh cerita bapak yang pengen pasang break2an lagi.. itu tuh semacam handy talkie..yang sering digunakan supir taksi untuk berkomunikasi dengan kawan – kawannya.
Yah ,memang, sejak kecil sampai sekitar saya SMP, di rumah saya ada alat itu. Saya kecilpun sering usil menggunakan alat itu untuk menjahili orang banyak. Seru. Kita bisa bertukar informasi dengan cepat tanpa ba-bi-bu….. istilahnya menjalin sebuah percakapan dengan orang yang nun jauh ada di sana, hanya dengan menyetel pada saluran yang sama yang juga ditstel orang itu. Yang kita juga tak tahu siapa orang itu dan bagaimana bentuknya….
Alat itu fungsinya tidak jauh berbeda dengan handphone. Hanya bedanya , handphone lebih portable, memakai pulsa, dan harus menghubungi nomor2 telepon yang bersangkutan bila ingin bercakap atau sekadar sms. Namuan, break2an cuku sederhana, tidak perlu pulsa, hanya menggunakan baterai cas2an dan kemudian saluran – saluran kosong yang siap menerima kapan saja orang – orang yang haus akan cerita. Bisa juga terjadi komunikasi banyak arah, karena setiap orang bisa nimbrung percakapan yang dilakukan oleh orang lain.
Yah….setelah bernostalgia…aku jadi kangen sendiri dengan Break2an itu…… kangen dengan sensasi ketika menggunakan break2an itu sebagai sarana pengusilan orang lain. Atau sebagai sarana untuk menghibur diri. Akan tetapi, Bapak bilang, kalau alat it telah dihibahkan kepada mahasiswanya yang sering naik gunung…..yah….apa mau dikata…… padahal dia salah satu teman akrab saya waktu kecil..
Break2an bagiku adalah sebuah simbol keguyuban dan sebuah selingan hangat di tengah – tengah penatnya kegiatan manusia setiap harinya. Tentu saja benda ini timbul juga sebagai sebuah bentuk kemajuan teknologi………kemajuan dari percakapan yang hanya bahasa isyarat atau bahasa purba *$$#@!!*&@!!**#@%*!...............
Oya,, ngomong2 tentang kemajuan teknologi….
Akhir2 ini saya banyak mendapat curhatan dari kawan – kawan saya yang banyak mengalami masalah dalam hubungan percintaan…karena kemajuan teknologi informasi.
Yah, gimana tidak…….sekarang, situs – situs jejaring social menjamur dengan indahnya. Penggunaannya pun juga sangat mudah dan sederhana. Tak heran, situs – situs ini mampu menjerat berbagai kalangan masyarakat untuk kemudian menggunakannya.
Nah, kawanku ini, juga putus dengan pacarnya, yak arena sipacar mengencani 5 cewek sekaligus, dan parahnya Love happen on the cyberspace……..si cowok mendapatkan cewek2 hanya (just) lewat kenalan dengan dunia maya. Itu satu cerita.
Cerita lain lagi, tentang handphone…..betapa sekarang dengan mudah ya kirim2 sms2 lucu dan kata -kata santun yang terpaksa (baca:gombaL) dengan mudah dan berurutannya lewat sms….saking gombalnya, dia mengirimkan kata – kata gombalnya yang sama, kepada dua orang berbeda, yang ternyata dua orang itu saling kenal….watchaaaa!!!
Dan kini, betapa handphone digunakan layaknya candu pada pergaulan dewasa ini… sampai – sampai ketika ada orang panjang lebar bercerita, dengan antusias dan membabi buta kepada seorang temannya.
Lalu ketika yang diajak cerita ditanya
Lalu jawaban yang keluar adalah : Ha,, gimana, gimana, gimana?? Ulangi…..
Hanya karena sibuk mengutak – atik handphone.nya….oh, what the shit are u made of?!!!! Lihat siapa yang lagi bicara di depanmu……..
Yah itulah handphone…….kadang mengasyikkan, kadang derita….tergantung bagaimana memakainya….
Atau bahkan, lewat situs jejaring social dan handphone tadi, seolah reuni – reuni yang banyak digelar saat ini terasa tidak `soul` seperti reuni – reuni eyang buyut/eyang2 saya yang telaah gugur mendahului kami…..karena kini setiap orang bisa member kabar, terkoneksi dengan yang lain lewat jaringan – jaringan,, tau bahkan bercerita panjang lebar lewat chatting dan sejenisnya…….
Ah, masih banyak cerita teknologi informasi lain yangmalah terkadang bikin sesak kaya cerita dua teman saya di atas (bentar,bentar,, saya juga bingung,, jangan – jangan saya juga ya?? Hahahaha, ah sebodo amat) @_@
Huahh,,,,tidak salah kalo baru – baru ini saya juga bikin status : Bahwa saya sedang mengagumi kemurnian dan keawetan cinta orang – orang jaman dulu tanpa kemajuan teknologi….dan langsung banyakkomen2 ga jelas dari orang – orang ga jelas pula (?0 yang datang bertubi.
Dari status itu, saya jadi membayangkan, Asik kali ya,,, hanya bisa ketemu seminggu sekali,, atau dag dig dug der nunggu pak Pos yang lewat depan rumah. Hanya pengen berharap dapet surat cinta dari sang pacar. Atau mungkin butuh perjuangan juga untuk menulis surat yang berlembar – lembar jenisnya, sebagai ungkapan dan tumpahan perasaan akan rasa rindu yang sudah mau tumpah…hahaha…
Ah,, kemana saja semua itu?? Sekarang kan jamannya praktis…..
udah ah,, kok jadi malah curhat colongan gini……
Kembali ke break2an aj….
Yah sekarang, aku juga jadi semnagat lah utnuk membina kembali hubungnku yang telah lama putus, tidak menggunakan break lagi sejak SMP. Saya kangen obrolan orang – orang pengguna break di luar – luar sana, yang terkadang obrolan khas kota Jogja. Atau mereka bercerita tentang seputar kedaaan mereka , disekeliling mereka. Ohh,, kayanya sungguh mnegasyikkan. Saya jadi rindu.
Akan tetapi, tampaknya jumlah pengguna break itu semakin lama semakin berkurang saja. Entah pada kemana mereka. Apakah mereka telah beralih kea lat – alat komunikasi yang lebih modern dan praktis?
Kalo iya, juga tak apa, toh saya juga tak mau mengurusi apa keinginan mereka…Tapi yang jelas, saya ingin menyatakan kerinduan saya kepada alat itu, kepada breaker, atau handy talkie, atau apalah namanya. Alat itu seolah membuka ruang percakapan untuk saling bertukar pendapat dan bebas berceloteh. Mengungkapkan pikiran dan kemudian bercampur dan berbaur dengan suasana kehangatan antar manusia. Dan juga rindu dengan kata – kata khasnya ala breakers: `Break, break, masuk, siapa disitu,, ganti‘….……?`