6 Januari 2015 17:18Diperbarui: 17 Juni 2015 13:42600
Di awal tahun baru ini, menurut hemat saya, ada dua hal yang cukup menyisakan misteri, masa depan politik Jokowi dan tulisan Sarasdewi. Untuk kategori yang terakhir menarik disimak, bukan saja karena saya ingin meletakkan dirinya dalam posisi yang sejajar dengan Presiden, tetapi beberapa tulisannya telah menyisakan sebuah tafsir ambivalensi. Tulisannya bertajuk “Pertarungan untuk Teluk” yang diposting pada tanggal 28 Desember 2014 di http://sarasdewi.blog.com/2014/12/28/pertarungan-untuk-teluk-2/ telah menyiratkan ‘keangkuhan’ berlebihan dalam mengurai tema tentang Teluk Benoa. Penolakannya pada upaya revitalisasi menggambarkan dirinya pada sebuah penafsiran yang artifisial. Dengan sedikit percaya diri, ia begitu gamblang melontarkan pernyataan sumir yang cukup nyinyir. Semisal merasa paling benar mengakomodasi sebuah fakta sosiologis tentang penolakan revitalisasi dari beberapa minoritas warga.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.