Hari ini masih seperti hari-hari kemarin karena biasanya aku selalu kembali melakoni semua aktifitasku sebagai seorang salesman sendal jepit. Aku senantiasa berkeliling, dari kompleks ke kompleks dari gang ke gang dengan tujuan agar sendal jualanku habis terjual. Aku adalah seorang anak buruh pabrik sendal jepit di Kota Timur, sejak ayahku meninggal dunia, aku tak tahu harus berbuat apa karena saat itu umurku baru 16 tahun dan saat itu pula aku masih duduk di bangku SMA kela 2. Ya.. namanya juga takdir, siapapun tak akan dapat melawannya. Ia kawan takdirku adalah menjadi seorang anak yatim yang ditinggalkan oleh ayah untuk selama-lamanya. Beruntung aku masih memiliki seorang ibu yang selalu sayang padaku ibu yang selalu menjadi sprit dalam segala aktifitasku, sehingga membuat aku kuat dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.
KEMBALI KE ARTIKEL