Ketika diberitahu bahwa ada kegiatan seru dan bermanfaat sekali di bulan ramadhan ini, awalnya saya sangat semangat untuk mengikuti, namun teringat bahwa diri ini sedang menyusun skripsi dan membayangkan ketika bulan ramadhan harus mengikuti kelas dan segala macam hal yang membuat saya ragu untuk mengikutinya. Perasaan ragu dan kurang percaya diri bahwasannya saya bisa melakukan dua kegiatan yang bisa menguras pikiran saya menjadi perdebatan pada waktu itu.
Setelah memikirkannya dengan begitu banyak pertimbangan, akhirnya saya memberanikan diri mendaftar. Kelas pertama yang saya ambil adalah Bagaimana Caranya Menulis Seperti Wartawan oleh mas Heru, dan kelas kedua adalah Membuat Storytelling sesuai Kaidah Jurnalistik untuk Konten Kreator oleh mas Wisnu.Â
Saya tidak menyangka bahwa kedua kelas tersebut sangat menarik dan banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dalam bidang kepenulisan. Disela - sela menunggu bimbingan dosen pembimbing, menunggu antrian es buah, dan menunggu mood saya dalam merivisi skripsi, saya mendengarkan materi dan mengerjakan kuis.Â
Kegiatan selama program Jurnalisme Berkebangsaan membuat saya menjadi lebih produktif di bulan Ramadhan ini. Tidak hanya itu, ilmu dan pengalaman-pengalaman yang di share oleh para mentor membuat saya tertarik menggeluti dunia kepenulisan. Ternyata menulis tidak semudah yang saya bayangkan selama ini, dan menulis juga mempunyai power yang luar biasa bagi kehidupan orang lain. Mengikuti program ini membuat saya sadar bahwa puasa tidak ada alasan untuk tidak menjadi produktif!