Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby

Dukung Wisata Premium dengan Menjadi Petani Sayur

22 September 2021   14:03 Diperbarui: 5 April 2023   09:50 283 2
Menjadi seorang petani,merupakan sebuah profesi yang sama sekali tidak pernah di lirik hingga saat ini. Anak para petani yang di wisuda oleh karena perjuangan dari hasil bertani orang tuanya pun malah lebih memilih menganggur saja bila tidak memiliki pekerjaan.

Padahal menjadi petani juga bisa sukses bila di jalankan dengan serius. Apalagi di jalankan dengan sebuah sistem yang baik.Intinya jangan lagi menggunakan pola yang biasa di lakukan oleh para pendahulu kita.Sebab hingga saat ini, pola kerja yang di jalankan  masih menggunakan pola-pola lama yang terus di ikuti secara turun menurun sampai saat ini.

Salah satu cara sebagai langkah awal bila ingin menekuni profesi sebagai seorang petani yaitu buang sifat Gengsi jauh-jauh.
Sebab Gengsi ini merupakan penghambat untuk tidak melakukan sesuatu,padahal di yakininya bahwa pekerjaan itu mampu membuat dirinya sukses.

Hal selanjutnya yang mungkin di lakukan adalah menentukan target market (segmentasi pasar). Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.Selain itu di tentukan juga wilayah pemasaranya kemana, barang yang mereka butuhkan  apa, dan kriteria barangnya seperti apa.

Hal ini dapat di lakukan dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan kecil kepada pihak hotel jika kita fokus menjadi  pertani sayur dan buah-buahan untuk kebutuhan hotel dan restoran.

Kenapa mereka cendrung membeli kebutuhan hotel dari luar daerah. Apakah karena kwalitasnya yang tidak masuk dalam kriteria, atau ada beberapa jenis sayur dan buah-buahan yang menjadi kebutuhan mereka tidak tersedia di Manggarai  Barat. Jika Ia, tunjukan kriteria sayur dan buah-buahan yang di minta dan apa saja buah dan sayur-sayuran itu,dll.

Untuk itu khusus kamu yang tinggalnya di sekitar kota pariwisata seperti Labuan Bajo, menurut saya mulai sekarang, berhentilah
menjadi penganggur, dengan alasan tidak mempunyai lapangan kerja, atau UMR di Labuan Bajo tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan kamu,dan lain-lain.

Kita mesti bangga bahwa dengan di jadikanya labuan bajo sebagai daerah super premium, yang di mana telah menjadi pusat perhatian pemerintah hingga saat ini,akhirnya membuat banyak hal menjadi berubah, mulai dari hotel-hotel berbintang di bangun di mana-mana,restoran megah, manusia semakin bertambah, dengan cara dan gaya hidupnya yang berbeda pula.

Dengan begitu maka sebagian masyarakat manggarai barat pun  menjadi berubah cara dan gaya hidupnya.

Melihat perkembangan ini,mestinya kita tidak sekedar bangga berada di antara mereka atau sekedar bangga berada di kota super premium ini, namun harus melakukan sesuatu, supaya tidak di anggap sebagai penonton melulu.

Amatilah, kira-kira peluang apa yang bisa di buat akibat dari segala perubahan yang terjadi.
Ada tidak masalah (kekurangan) di tetiap perubahan itu.

Menurut Jack Ma, seorang pebisnis berkebangsaan Tiongkok, yang merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, mengatakan salah satu peluang bisnis itu adalah, Masalah atau Kendala.

Mungkin ini salah salah satu alasan mereka (pemasok kebutuhan hotel di Labuan Bajo), yaitu untuk menyelesaikan masalah terkait minimnya ketersediaan sayur dan buah-buahan.
Ya, karena belajar banyak dari Jack Ma.

Mereka memanfaatkan kelemahan kita, yang selalu berbicara banyak,berdebat di mana-mana, tapi tidak pernah berbuat. Apalagi solusi.

Tapi itulah manusia, ada yang kritis dan ada juga argumentatif. Orang yang kritis banyak,namun sering kali hadir hanya ketika hal itu menguntungkan.... Jarang sekali berjuang murni untuk kepentingan petani itu sendiri.

Penulis : Volta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun