Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

SIRKULASI OTAK ANAK-ANAK HABIBIE

8 Oktober 2011   03:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:12 1005 1

Kami menyebut diri kami sebagai anak-anak Habibie karena kami adalah para lulusan SMA sekitar tahun 80-90 an yang dikirim ke luar negeri langsung setelah lulus SMA dengan beasiswa ketika Pak Habibie menjadi Menteri Riset dan Teknologi. Saat ini kami telah selesai menamatkan sekolah kami, baik itu S1, S2, atau S3, dan kami tersebar di seantero dunia. Ada yang memutuskan pulang ke tanah air dan melunasi (atau dalam proses)“hutang” ikatan kontrak kerja sebesar 2n+1. Adayang berusaha melunasi “hutang” ikatan kontrak kerja ini, namun akhirnya tidak tahan karena tekanan ekonomi, sosial, dan budaya, lalu memutuskan keluar dari tempat kami bekerja di pemerintahan, dan bekerja di tempat lain di Indonesia (biasanya swasta) atau bahkan kembali lagi ke luar negeri. Ada yang kebingungan (atau bersorak-sorak gembira) karena tidak harus membayar “hutang” ini karena insitusinya “dikerdilkan” seperti PT IPTN (sekarang PT DI) dan PT BBI. Ada juga yang bekerja sebentar membayar hutang, lalu cepat-cepat memburu beasiswa di luar negeri karena tidak betah. Ada yang pulang hanya sekedar berlibur, namun sebenarnya telah menetap di luar negeri, entah sebagai tenaga peneliti atau tenaga ahli lainnya. Ada juga yang sudah menjadi permanent resident, bahkan ada yang sudah berpindah kewarganegaraannya. Sebagian kecil dari kami menghilang, tanpa kabar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun