Bukannya gue nggak Separatis.  Jangan bicara soal gituan ke gue. Wah, sangat-sangatlah gue bangga sama KPSI, juga sama ISL.  Tapi ikut sebuah Turnamen, di sebuah negara yang embuh di blantika sepak bola dunia…  waduuuh, hanya propaganda media saja, media partner KPSI pasti yang membuat seolah Turnamen Ini Penting.
Cara menyiarkan langsungnya saja sudah seolah kayak Timnas Indonesia ikut Piala Dunia. Oh, menyedihkannya. Sama saja menyedihkan ikut Turnamen Halalah Mbohkiah dulu di Burine, seolah itu turnamen huebat banget sampai KPSI ikut mengirim Timnas. Pada pada jaman dahulu, saat belum ada gonjang-ganjing KPSI Kembar, di Turnamen Rajanya Burine cukup mengirim Juara Perserikatan!. Â Luar biasa kan, padahal Turnamen ini baru diadain tahun 2002, 8 tahun dari terakhir ada Liga Perserikatan. Â Inilah hebatnya KPSI-ku....
Sedih rasanya. Menonton Timnas KPSI main, tapi yang nonton sampe pinggir lapangan, riuh, bejubel, semrawut, lempar-lemparan. Harap maklum barangkali penonton antusias datang ke Stadion buang-buang duit menonton pertandingan dari dua negara yang sangat mereka kenal. Apalagi Mautius? Ada BePe-nya!!! Negara mana pula itu, yang nggak kenaaaal….
Begitu gw teriak Allahuakbar, penontonnya ilang semua dan rasanya gw pengen bunuh diri….