Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Langkah Megawati

22 Februari 2014   19:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 182 1
[caption id="attachment_313338" align="alignnone" width="300" caption="Megawati. Sumber: asatunews.com"][/caption] Dyah Permata Megawati Setyati Sukarnoputri atau yang lebih dikenal sebagai Megawati Soekarnoputri ini lahir di Yogyakarta, tanggal 23-Januari-1947 adalah Presiden Indonesia ke-5 yang menjabat sejak 23 Juli 2001-20 Oktober 2004. Sisi Personal [caption id="attachment_313323" align="alignleft" width="300" caption="Soekarno dan Fatmawati. Sumber: penasoekarno.wordpress.com"][/caption] Megawati Soekarno Putri adalah anak kedua Presiden Soekarno yang telah memproklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17-Agustus-1945. Ibunda Megawati, Fahmawati, adalah seorang wanita kelahiran bengkulu di mana Soekarno dulu perna diasingkan pada masa penjajahan Belanda. Ia dilahirkan pada masa agresi militer Belanda. Pada waktu Soekarno diasingkan di pulau Bangka, Fatmawati melahirkan seorang bayi yang dinamai Megawati Soekarno Putri. Riwayat pendidikannya perna menuntut ilmu di Universitas Padjajaran, Bandung dan Universitas Indonesia (UI). Kebahagian dan kenyamanan hidup rumah tangga Megawati baru benar-benar terjalin dan dirasakan setelah menikah dengan Moh, Taufiq Kiemas, rekannya sesama aktivis di Gerakana Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dulu, yang juga menjadi salah-satu seorang penggerak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Suami Megawati, Taufiq Kiemas selain, akfitf di GMNI, ia juga bergabung dengan "Inti Pembina Revolusi", yaitu suatu organisasi yang menegakkan ajaran Soekarno. Taufiq Kiemas menikahi menikahi Mega pada Maret-1973. Pesta pernikahan mereka berlangsung sederhana di Panti Perwira, Jakarta Pusat. Dari pasangan ini, lahirlah Puan Maharani, yang merupakan anak ketiga Megawati Soekarno Putri. [caption id="attachment_313320" align="aligncenter" width="300" caption="Keluarga Megawati. Sumber: wikipedia.org"][/caption] Sepak Terjang di Dunia Politik Megawati adalah sosok wanita yang unik, persis kaya Corazon Aquino. Dari ibu rumah tangga biasa, tiba-tiba menjelma sebagai ketua partai dan Presiden. Diakui atau tidak saat Megawati menjadi Presiden Indonesia, beliau belum matang benar sebagai Politisi dan Negarawan. Mudah terpengaruh pembisik-pembisik setan. Periode kepemimpinan Megawati adalah periode dimana pemerintah Indonesia tidak punya cukup uang bahkan untuk menggaji PNS dan jalankan pemerintahan, sampai pada akhirnya keputusan Megawati menjual BUMN strategis seperti Indosat, VVLC Pertamina dll disesalkan banyak pihak. Sungguh disayangkan! Munculnya Jokowi (Joko Widodo) secara fenomenal membawa berkah untuk PDIP. Partai ini ikut terkerek karena popularitas Jokowi ini, karena gencarnya media melambungkan Jokowi ke popularitas juga menarik perhatian Megawati. Keinginan kelompok tertentu orbitkan Jokowi sebagai Capres boneka melalui pencitraan yang dikemas apik, sistematis, masif jadi perhatian Mega. Megawati buknalah tokoh baru kemarin dan bukanlah orang bodoh. Megawati punya pengalaman yang banyak dan intuisinya kuat. Salah satu contohnya adalah Megawati menolak Joko Widodo sebagai Capres, karena dinilai masih menjabat sebagai Gubernur DKI dan belum layak jadi Presiden. Mengaku Disadap Tak Lapor Polisi, Kenapa? Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menegaskan penemuan 3 alat sadap di rumah dinasnya, Jl. Taman Suropati, Menteng Jakarta Pusat, bukan peristiwa baru. Menurut dia keberadaan alat sadap itu sudah terungkap 2 bulan lalu dan dia tahu siapa pelakunya. Kendati alat tersebut ditemukan Desember-2013, dia memilih diam. "Sudahlah sudah lama, hanya saya akan diam. Bulan Desember itu," ujarnya dikutip solopos.com di Huta Kota Pasenggarahan, Karang Tengah, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014). Menurutnya alat sadap tersebut dilengkapi detektor. Dia sebenarnya tahu siapa yang memasang, tetapi memilih untuk merahasiakannya. "Ada detektornya, ngga usah saya sebutkan siapa. Ketemu tiga kali saat itu." Ujarnya. Lokasi alat sadapnya berada di kamar tidur, ruang tamu pribadi, dan ruang makan. Jokowi minta sadap-menyadap ini tidak diperdebatkan lagi agar tidak menjadi polemik di masyarakat. "Yang disadap dari saya juga apa sih. Saya juga kalau kalau di rumah omong dengan istri yang enteng-enteng saja, omong soal makanan, itu-itu saja," katanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun