Serangan itu terjadi ketika Kapolda Papua dan rombongan dalam perjalanan pulang usai meninjau Mapolsek Pirime menuju Tiom ibukota Kabupaten Lany Jaya. Tepat di Kampung Indawa (yang terletak antara Distrik Makki Kabupa Jayawijaya dan Distrik Tiom Kabupaten Lanny Jaya), tiba-tiba konvoi Kapolda dan rombongan dihadang dengan serentetan tembakan dari arah gunung. Aksi kontak senjatapun tak terhindarkan antara rombongan Kapolda dengan kelompok penghadang. Aksi itu berlangsung sekitar 2 jam, berakhir setelah kelompok penghadang dipukul mundur dan kembali bersembunyi di hutan.
Markas Besar Polri memastikan kondisi Kapolda Papua Irjen Tito Carnavian baik-baik saja paska insiden penembakan itu. Kelompok penghadang berjumlah sekitar 40 orang. Tidak ada korban dari pihak rombongan Kapolda, sedangkan dari pihak penyerang belum bisa dipastikan karena suasana sudah gelap.
"Pelaku (penghadangan) diduga kelompok yang sama dengan penyerang Polsek Pirime karena memang lokasinya di sekitar situ. Tapi masih dikembangkan." kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Alius.
Kronologis kejadian menurut Juru Bicara Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya, sekitar pkl. 18.00 WIT rombongan kapolda melihat sekelompok orang mencurigakan yang terlihat membawa senjata api, sehingga tim yang dipimpin Kapolda itu langsung melakukan pengejaran. Namun, begitu dikejar tiba-tiba keluar tembakan dari kelompok yang dikejar itu. Rombongan Kapolda membalas serangan tersebut dan merangsek ke arah hutan dan lembah. Penyerangan dihentikan untuk menghindari korban dari rombongan Kapolda yang selanjutnya meneruskan perjalanan menuju Tiom.
DIkatakan, saat rombongan akan berangkat menju Tiom kapolda telah menerima informasi bahwa akan terjadi penghadangan di perjalanan. Atas informasi itu, tim Kapolda menggunakan taktik tempur saat mendekati lokasi penghadangan. Hasil pengamatan menggunakan teropong, terlihat sepintas ada gerombolan menenteng senjata api. Saat tim Kapolda mendekati gerombolan itu,tiba-tiba ada tembakan dari arah gerombolan dan akhirnya dilakukan serangan balasan.
Sementara itu, Panglima OPM, Goliat Tabuni yang bermarkas di Tingginambut Puncak Jaya menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak bertanggung jawab atas penyerangan Mapolsek Pirime di Kabupaten Lany Jaya yang terjadi pada Selasa pagi 27 November 2012.
“Penyerangan di Pirime bukan tanggung jawab kami, itu wilayah Lany Jaya bukan Puncak Jaya. Ada kelompok lain yang beroperasi disana,”ujar Goliat Tabuni.
Menurut Goliat, pihaknya saat ini sedang menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OPM yang salah satu agendanya adalah untuk mengukuhkan dirinya menjadi panglima tertinggi OPM. Untuk tujuan itu, dirinya telah mengirim utusan untuk bertemua Kapolres Puncak Jaya yang meminta aparat keamanan agar tidak mengganggu jalannya ‘KTT’ itu. “Kami lagi KTT selama 4 hari 26-30 November, dan minta aparat atau siapaun untuk tidak saling ganggu,”paparnya. http://regional.kompasiana.com/2012/11/26/polda-papua-bakal-tolak-izin-ktt-opm-511251.html
(Dihimpun dari berbagai sumber berita).