KEBERADAAN TNI/Polri di Tanah Papua terus mendapat sorotan dari para pegiat HAM. Kinerja mereka terus dikritik dan tak jarang dipojokan. Dari semua seruan yang terlontar, ada satu argumen konyol yang saya catat, yakni : kekerasan yang terus terjadi di Bumi Cendrawasih itu karena adanya pasukan TNI/Polri. Sebuah argumen yang menggunakan logika terbalik. Bukankah pasukan TNI/Polri “terpaksa” ditempatkan disana untuk mengatasi gangguang keamanan dari kelompok pemberontak yang menginginkan Papua berpisah dari NKRI…? Rasanya tak perlu saya harus menyebut satu persatu tokoh, lembaga atau institusi mana saja yang telah menyuarakan penarikan pasukan TNI/Polri tersebut, karena dengan mudah, pernyataan-pernyataan itu dapat ditemukan di masmedia cetak, online maupun elektronik. Anehnya, sebagian anak bangsa ini, dan lebih-lebih generasi muda Papua justru ikut-ikutan mengamini argumen terbalik itu. Bukankah malapetaka di Papua yang terjadi selama ini bersumber dari adanya gerakan sekelompok milisi yang nekat berbuat apa saja, termasuk membunuh saudaranya sendiri demi Papua Merdeka? Kenapa bukan pemberontaknya yang dikutuk tetapi malah keberadaan TNI/Polri yang dikecam?
http://www.flickr.com/photos/70258493@N03/6422610021/in/photostream/
KEMBALI KE ARTIKEL