Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Artikel Utama

Online Shop: Ada Penjual Palsu, Ada Pula Pembeli Palsu

27 Januari 2012   02:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:24 1259 2
Jadi sebelum menghakimi bahwa olshop itu ga bisa dipercaya, coba dilihat beberapa prinsip ini : Transaksi melalui online shop membutuhan trust. Tanpa kepercayaan, dari kedua belah pihak, transaksi nggak akan jalan.  Pembeli ga akan transfer, penjual juga ragu-ragu kirim barang. Kepercayaan juga dibutuhkan karena pembeli tidak melihat langsung barang yang dia beli (hanya melalui foto) dan penjual tidak mengenal si pembeli, untuk 100% memahami keiginannya. Transaksi online memberikan solusi. Di daerah kota besar yang macet, panas, berdebu, ditambah dengan kesibukan yang padat di dunia kerja dan mengurus keluarga, terkadang kesempatan untuk mencari dan membeli barang yang kita inginkan menjadi terbatas.Hal ini juga menjadi solusi untuk daerah yang jauh dari perkotaan, yang terkadang sulit ditempuh jalur transportasi. Berbelanja secara online adalah solusinya. Tinggal buka suatu alamat web,kita pilih barang, transfer via internet banking, barang sudah sampai di rumah… nggak perlu repot dan capek, kan? Pilihan barang juga beragam, dan kita bisa pindah dari “satu toko ke toko lain” dengan mudahnya.. Menengok kembali pada cerita olshop palsu tadi, ternyata yang “palsu” tidak hanya penjualnya saja, pembeli palsu juga ada… Pembeli memesan barang dalam jumlah besar, lalu kemudian membatalkannya. Seorang teman memproduksi sandal handmade begitu senang memperoleh order besar dari seorang calon pembeli. Saking senangnya, dia tidak sempat mengecek ulang tentang siapa sebenernya si calon pembeli tersebut… karena itu hari jumat sore, dan bank sudah tutup, maka si calon pembeli menyatakan dia akan mentransfer di hari senin siang (alasannya ga ada ATM/m-banking/internet banking).  Ia minta barangnya disiapkan terlebih dahulu, sehingga barang pesenannya tidak terlambat. Nah teman saya ini dengan semangat mulai membeli bahan baku lebih banyak dari biasanya untuk memenuhi pesanan, bahkan sudah mulai memproduksi. Namun hari senin, si calon pembeli bukannya mentransfer, malah menghilang tanpa kabar.. usut punya usut, ternyata si calon pembeli ini adalah pesaing teman saya ini… waduhh.. Yaah meskipun enggak sampai rugi banyak, karena barang belum dikirim, teman saya ini juga pusing karena bahan baku sandal yang dimilikinya ternyata banyak sekali.. nah akhirnya dia terpaksan menjualnya dengan harga murah, supaya modal bisa berputar Nggak usah ngomongin teman deh.. saya sendiri juga pernah tertipu waktu awal-awal berjualan online. Salah satu pelanggan saya di Balikpapan tidak mentransfer uang seperti yang dia janjikan.. Karena sudah beberapa kali order, dan selalu lancar, maka waktu itu saya percaya aja mengirim barang terlebih dahulu, dan dia berjanji akan mentransfer keesokan harinya… Yah kemudian ga ada kabar, dia tidak juga mentransfer, kemudian juga tidak bisa dihubungi.. akhirnya saya harus merelakan barang senilai 400 ribu itu raib.. hiks

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun