"Heiii , sang waktu.. tunggulah aku untuk beberapa saat saja, aku hanya ingin memulihkan lukaku, kemudian aku akan ikut bersamamu menjelang hari depan yang bahagia".
"Kau ingin menyembuhkan lukamu ? berapa lama ? dan apa yang akan kaulakukan selama menunggu luka sembuh ? "
"Entahlah, tapi aku berjanji tidak akan berlama-lama memelihara luka ini.."
"berapa lama ?"
"Entahlah .."
"Dengar..!!! Aku tidak akan pernah menunggumu, tetaplah kau dengan lukamu, aku akan tetap beranjak meninggalkanmu"
"Kau tega, heii waktu.."
"Dengar..!!! Apa kau tidak bisa melangkah bersamaku ? tetaplah kau dengan lukamu, dia akan sembuh dengan sendirinya ketika kau melangkah. Kau akan melihat hal baru , pemandangan kehidupan yang baru, janji-janji kehidupan yang tak pernah ingkar, apa kau mengerti ?"
"Aku mengerti, tapi apa aku bisa ? apa aku mampu ?"
"Dengar..!!! satu hal yang harus kau tanamkan dalam dirimu, bahwa apa yang dapat kau ucapkan, Apa yang mampu kau sampaikan, dapat juga kau wujudkan. Percaya padaku.."
Silahkan sekarang kau terpaku, dan tertunduk malu, serta tertawalah dalam hati, bahkan tertawalah dengan suara kencang, tertawalah untuk dirimu, dirimu yang sibuk dan menganggap waktu akan menunggumu..